Jiwa Pejuang di Era Digital

Ilustrasi

Wajar sekali, dalam sebuah gerakan, kita menghadapi banyak tantangan yang sekiranya akan menghambat perjalanan dalam merealisasika visi dan misi GMNI di era digital. Seperti halnya yang sekarang banyak terjadi, rusaknya moral dan akhlak penurus bangsa, perlunya kita sebagai gerakan mahasiswa bisa mencoba mencetuskan jiwa pejuang dalam jiwa anak muda di zaman sekarang. Jiwa pejuang yang mampu menumbuhkan keberanian, keuletan, ketangguhan, dan kemampuan bangkit harus kita tunjukan kepada mereka.

Salah satunya jiwa keuletan dalam mencerna masalah yang ada di era digital. Namun apa yang terjadi saat ini kita saja sebagai gerakan belum mempunyai kekuatan dan keuletan yang kuat dalam gerakan ini. Lalu bisakah kita memperjuangkan hal tersebut kalo kita sendiri belum mempunyai tanggung jawab yang kuat untuk mempertanggungjawabkannya? Oke, mungkin kita harus membangun terlebih dahulu keinginan dalam diri kita untuk merubah statement pada diri kita untuk lebik baik dan membangun jiwa pejuang untuk memerdekakan kaum yang moral dan akhlaknya lemah.

Revolusi teknologi yang sudah sampai 4.0 ini mungkin kita memerlukan kerangka atau dasar yang kuat untuk membangun moral dan atitut di era digital ini, seperti halnya turut mewariskan budaya sopan santun, rembug bareng dan tentu menjauhi perilaku ujaran kebencian yang jelas menggerus kepribadian bangsa ini.

Lebih jauh lagi, sebagai kader kita bisa memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, dan mampu mengendalikan diri akan ketimpangan di era digital ini.

*Tulisan oleh Bung Nanda, DPK Upgris Semarang.